Ditulis oleh: Ridha Muslimah Sacha
Farah duduk di sofa ruang tamu sambil minum segelas cokelat hangat. Kedua kakinya diangkat dan bertumpu di sofa. Farah senang sekali. Sore ini Mama akan mengajak Farah pergi ke acara syukuran temannya.
“Eh, anak gadis Mama, cantiknya hilang kalau duduknya seperti itu,” tegur Mama. Farah langsung menurunkan kakinya.
“Anak gadis itu duduknya seperti ini. Apalagi nanti sore di acara syukuran teman Mama,” kata Mama mencontohkannya dengan kedua lutut merapat.
“Kenapa duduknya mesti begitu, Ma?” tanya Farah.
“Farah, Tuhan menciptakan perempuan dengan penuh keanggunan. Duduk dengan kedua lutut merapat menunjukkan kalau perempuan itu sopan, santun, dan anggun. Bagian dalam paha perempuan juga terlindungi. Menurutmu, kalau duduk dengan kaki terbuka seperti tadi, bagaimana?” Mama menjelaskan dan bertanya balik.
“Enggak sopan, Ma. Enggak enak dilihat sama orang,” jawab Farah.
“Ya, betul. Duduk sopan berarti kita menghormati orang di sekitar kita dan menghargai diri sendiri,” sahut Mama.
“Apakah duduknya selalu seperti ini, Ma?” tanya Farah lagi.
“Sebagai perempuan, duduk sopan perlu dibiasakan di mana saja. Terutama saa
t di tempat umum, acara resmi, bertemu dengan orang banyak, berta
mu, bahkan berdoa. Namun, ada kondisi kita bisa duduk dengan kaki terbuka. Seperti saat berada di tempat pribadi, di kamar, berkuda, bersepeda, naik motor, dan saat bersantai.”
“Baik, Ma. Sekarang Farah mengerti,” ujar Farah tersenyum. ***
Tulisan ini sangat bermanfaat, apalagi kalau anak-anak yang baca. Anak perempuan jadi lebih paham cara duduk yang sopan. Saya sebagai orang tua yang membaca ini jadi bisa belajar untuk berkata yang lebih sabar dan lemah lembut kepada anak. 🤗
terima kasih responnya, Kak